Gowok, film karya Hanung Bramantyo yang dirilis pada 2 Februari 2025 dan ditayangkan di bioskop pada 5 Juni 2025. Film menampilkan jajaran aktor-aktris papan, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Raihaanun, dan Reza Rahardian.
Mengusung genre romansa dan drama, Gowok mewartakan budaya dan sejarah di Jawa. Kisah sejarah dirangkai pada setiap scene dengan menonjolkan tata busana dan artistik tempo dulu. Set Director berhasil membawa penonton menembus lorong waktu dan hidup di masa silam.
Tata bahasa sepanjang film dan profesionalitas para pemain dalam menampilkan logat Ngapakmenjadikan suasana khas Jawa terasa semakin nyata.
Genre sejarah tidak hanya digambarkan dengan unsur artistik di dalam film, tetapi juga menjadi roh dari cerita film Gowok. Aktivitas Gowok biasanya dilakukan oleh perempuan dewasa berusia 23-30 tahun yang tidak menikah.
Tugas dari seorang gowok untuk mengajarkan seluk-beluk kehidupan rumah tangga. Termasuk tentang hubungan seks setelah menikah. Profesi gowok banyak digunakan pada tahun 1920-1960 an (Matanasi, 2017).
Dalam film, profesi gowok diminati oleh kalangan pejabat. Mulai dari camat, bupati, hingga bangsawan keraton. Mereka menitipkan anaknya yang berusia sekitar 15-20 tahun untuk dilakukan gowok sebelum menikah.
Menikah juga dimaknai sebagai awal mula perjalanan anak melanjutkan kiprah orang tuanya menjadi pejabat. Kisah budaya, sejarah, dan politik saling pun bertaut, menggambarkan sebuah pernikahan sebagai alat memperkuat kekuasaan antardaerah.
Namun, film Gowok tak hanya berkutat pada persoalan adat dan kekuasaan. Film yang diproduseri oleh Raam Punjabi dan MVP Pictures itu juga menyuarakan pergolakan batin perempuan muda yang ingin membebaskan diri dari takdir sebagai pewaris profesi gowok.
Momentum perlawanan selaras dengan berdirinya beberapa organisasi wanita yang menjunjung kebebasan dan hak akademik yang tidak dimiliki oleh perempuan di masa itu. Film berdurasi sekitar 130 menit itu juga mengejutkan penonton dengan sajian peristiwa penumpasan PKI.
Secara garis besar, Gowok tampil sebagai film unik yang berani menyingkap topik sensitif tentang isu seksual dalam kebudayaan Jawa. Lebih dari itu, film ini menjadi panggung bagi kisah perjuangan perempuan melawan dominasi budaya patriarki.
Dengan cerita yang tak lazim dan keberanian mengeksplorasi sejarah lokal, Gowok hadir sebagai nafas segar bagi perfilman Indonesia yang ingin menggali lebih dalam akar budaya dan identitas bangsa.